MENCIPTAKAN GENERASI TAHAN HOAX DENGAN 4G
Pada beberapa waktu ini dunia teknologi dan
informasi di suguhi oleh berbagai berita yang sumbernya tidak jelas dari mana
tahu-tahu sudah menyebar ke penjuru indonesia melalui media sosial. Memang
sosial media sekarang ini sudah mendarah daging bagi sebagian penduduk
indonesia, tetapi dengan perkembanganya tersebut juga rentan dengan berbagai
macam berita yang tidak sesuai dengan berita yang sesungguhnya. Berita semacam itulah
yang dinamakan hoax.
Menurut wikipedia hoax adalah sebuah
pemberitaan palsu yang berusaha untuk menipu atau mengakali pembaca atau
pendengarnya untuk mempercayai suatu hal tertentu, padahal sang pembuat berita
palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut benar-benar palsu.
Berkembangnya berita hoax disekitar
kita tentunya sarat dengan maksud dan tujuan tertentu. Contoh yang paling nyata
dampak dari penyampaian berita hoax adalah untuk pengalihan isu,
penyebaran info yang merugikan pihak tertentu, menakut-nakuti masyarakat luas,
penyebar fitnah, penipuan publik dan yang terbaru adalah adanya unsur saracen
dan penyebar kebencian terhadap pihak atau golongan tertentu sehingga
diharapkan pembaca dapat terpengaruh dari apa yang disampaikan oleh penulis
berita hoax tersebut.
Sebagai
pendidik harusnya berupaya untuk senantiasa menangkal dan menanggulangi hoax ini.
Pada saat pembelajaran di kelas sebaiknya pendidik sampaikan info-info terbaru
terkait dengan berita-berita hoax yang berkaitan dengan materi
yang ada dalam pembelajaran tersebut. Misalnya banyak info hoax yang
berkaitan dengan makanan dan minuman yang banyak beredar dari satu media sosial
ke media sosial yang lain. Bahwasanya pernah disampaikan info minuman yang
mengandung vitamin C apabila dimakan bersamaan dengan udang jenis tertentu akan
menyebabkan kematian itu adalah berita hoax. Contoh yang lain saat
pembelajaran tentang bahan makanan dalam kehidupan sehari-hari penulis
sampaikan bahwa apabila memakan coklat setelah memakan mie instan dalam
menyebabkan keracunan itu juga berita hoax.
Sampai seperti itulah dampak yang ditumbulkan dari
berita-berita hoax yang beredar di semua kalangan. Orang akan
mudah saja percaya apa yang disampaikan seseorang di media sosial tanpa merujuk
atau mencari berita yang sebanarnya. Berita hoax yang di
bumbui dengan ketidaksukaan kelompok tertentu juga akan lebih berdampak pada
perpecahaan di masyarakat. Oleh sebab itu kita harus bijak dalam menerima
berita-berita yang belum jelas sumbernya dari mana.
Sebagai pendidik tentunya menginginkan peserta didiknya
mengerti akan dampak yang ditimbulkan dari berita hoax ini.
Banyak cara yang digunakan untuk mendorong peserta didik untuk sadar terhadap
berita-berita hoax yang beredar luas sekarang ini. Harapannya
setiap peserta didik dapat menjadi generasi yang tahan terhadap berita hoax.
Generasi saat ini tentunya tidak mudah menangkal hoax apabila
mereka tidak mengetahui sumber-sumber berita tersebut.
Paling tidak ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menciptakan generasi tahan hoax yang terangkum dengan istilah
4G. Pertama adalah Giatkan program literasi di sekolah.
Gerakan literasi sekolah sudah menjadi program pemerintah yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2015.
Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas
membaca dan menulis. Namun, Deklarasi Praha yang disampaikan UNESCO pada tahun
2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi
dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang
terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya.
Selain aktivitas membaca dan menulis, menurut Clay
dan Ferguson yang disampaikan pada tahun 2001 bahwa literasi juga mencakup pada
literasi media dan literasi teknologi informasi. Apabila generasi kita telah
menggiatkan literasi di sekolah masing-masing maka mereka dapat menguasai
kemampuan baik membaca, menulis serta media dan teknologi informasi.
Kemampuan literasi sekolah juga di harapkan dapat
menumbuhkan budi pekerta setiap generasi. Generasi kita dapat menahan
gelombang hoax ini apabila gerakan literasi di sekolahnya
masing-masing. Dengan menggiatkan gerakan literasi ini tentunya setiap gerenasi
kita harapannya dapat membaca dengan seksama setiap berita yang mereka
dapatkan, selain itu juga mereka mampu mengecek kebenaran sumber berita
tersebut dengan membandingkan dengan berita-berita yang lain dengan keahlian
literasi media dan teknologi informasi.
Cara kedua adalah Gunakan internet
dan sosial media dengan bijak. Perkembangan internet sekarang ini
semakin tidak terbendung sampai anak-anak kecilpun sudah mengenalnya. Ditambah
lagi adanya sosial media yang berbagai macam bentuk dan segala fasilitasnya.
Dua hal tersebut seakan-akan sudah menjadi kebutuhan bagi penggunanya tidak
hanya kalangan orang dewasa, bahkan anak-anak juga sudah menggunakannya.
Kemudahan memakai internet dan sosial media
dipermudah dengan adanya smartphone dengan fasilitas internet.
Fasilitas yang mudah digunakan oleh siapapun dengan cara menghubungkan ke paket
data atau layanan wifi di berbagai tempat. Oleh karena itu sebagai
pendidik saya menghimbau gunakanlah internet dan sosial media tersebut dengan
bijak. Hal-hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan internet dan sosial
media tersebut adalah untuk bersosialisasi dengan teman sejawat. Dengan
bersosialisasi yang baik maka kita dapat berbicara, membahas topik yang sedang
hangat atau bahkan kita bisa mencurahkan apa yang ada di pikiran kita kepada
orang lain.
Hal berikutnya dalam penggunaan internet dan sosial
media yang bijak adalah dapat menambah dan memperluas pertemanan dengan pihak
lain. sudah jamak dalam dunia sosial media setiap orang akan terhubung dengan
siapa saja yang ada pada fasilitas itu. Setiap orang dapat menambah pertemanan
dengan siapa saja bahkan orang juga dapat menemukan teman atau saudara yang
sudah lama tidak berjumpa lewat sosial media ini. Dalam pertemanan ini juga
harus difilter agar tidak terjerumus ke dalam pertemanan yang
membawa ke jalan yang tidak benar.
Penggunaan internet dan sosial media yang bijak
juga akan membawa ke dalam pusat informasi dan komunikasi yang baik pula. Di
sana banyak sekali informasi-informasi penting yang mungkin diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari seperti info kesehatan, makanan sehat, lowongan
pekerjaan, materi pelajaran dan sebagainya. Oleh sebab itu gunakanlah internet
dan sosial media dengan sebaik-baiknya sehingga informasi-informasi yang tidak
benar akan mudah untuk diketahui. Dari informasi yang tidak benar tersebut
setiap orang dapat menahan adanya hoax dalam lingkungan kita
khususnya generasi mendatang.
Cara ketiga adalah Galakkan
kampanye anti hoax. kampanye anti hoax dapat dilakukan oleh
siapa saja dan dimana saja tanpa terkecuali. Posisi sebagai pendidik punya
peranan penting dalam kampanye anti hoax ini kepada peserta
didiknya. Kampanye anti hoax ini dapat dilakukan dengan cara
memasang spanduk atau poster anti hoax di lingkungan sekolah.
Harapannya peserta didik terbuka matanya untuk mengerti tentang hoax.
Kampanye anti hoax ini dilakukan semata-mata
untuk menanggapi maraknya peredaran berita palsu alias hoax di
media sosial di Indonesia belakangan ini. kampanye anti hoax ini
juga diharapkan bisa menarik minat masyarakat khususnya peserta didik agar
memakai media sosial secara positif dan tidak menyebarkan berita palsu.
Kampanye anti hoax juga dapat dilakukan
lewat media sosial. Semakin banyak yang melihat kampanye tersebut maka akan
semakin banyak pula yang mengerti apa itu hoax dan dampaknya dalam
kehidupannya. Kampanye anti hoax harus dilakukan oleh semua
pihak dari semua kalangan sehingga semakin luas jangkauannya akan semakin masif
pula penangkalan berita hoax tersebut. Kampanye hoax juga
harus sebagai bagian dari edukasi bagi peserta didik, pendidik maupun pemangku
kebijakan yang lain sehingga kedepan berita-berita hoax dapat
ditangkal dan generasi kita juga akan dapat menahan derasnya berita hoax.
Cara keempat adalah Gabung bersama
komunitas anti hoax. Berita hoax memang membawa
banyak keprihatinan banyak kalangan. Oleh karena itu berbagai macam kalangan
membentuk komunitas-komunitas anti hoax. Komunitas-komunitas anti hoax
di bentuk atas dasar kemauan untuk melawan terhadap ketidakadilan dan
kesewenang-wenangan pembuat berita hoax di media sosial.
Pembuatan komunitas-komunitas anti hoax ini
umumnya muri dari panggilan hati karena banyak kolega yang termakan isu dan
berita hoax yang menyebar deras di sosial media. Berita hoax tersebut
banyak yang mengakibatkan mereka saling debat, bertengkar tidak hanya di dunia
maya bahkan sampai menyebabkan hubungan mereka putus di dunia nyata.
Biasanya komunitas-komunitas anti hoax ini
mendirikan fanpage-fanpage facebok atau web tertentu dan disana akan
di share bagaimana cara mengetahui berita hoax, bagaimana cara
menanggulangi berita hoax dan ada fasilitas pengaduan
berita hoax. Ada juga komunitas yang bersifat crowdsourcing,
setiap anggota dapat membuat topik klarifikasi/bantahan terhadap berita hoax yang
beredar dan anggota lain bisa mencari klarifikasi tentang sebuah berita yang
diragukan, dan anggota lain yang akan mencarikan jawabannya.
Komunitas-komunitas ini juga biasanya melakukan
pertemuan di dunia nyata dalam bentuk kegiatan workshop atau seminar tentang
kampanye anti hoax. Diharapkan dengan adanya pertemuan nyata dapat
saling terjalin erat antara satu anggota dengan anggota yang lain.
Dengan bergabung dengan komunitas anti hoax
ini memiliki pengaruh yang besar dalam membaca, mengkaji dan menganalisis
setiap berita yang dibaca dan tidak gegabah untuk meneruskan berita yang belum
jelas sumbernya. Generasi indonesia akan dapat menahan lajunya berita hoax
salah satunya dengan bergabung dengan komunitas-komunitas anti hoax.
Pada akhirnya dengan menerapkan 4G harapannya
generasi mendatang akan dapat menangkal berita-berita hoax yang
banyak bersebaran disekitarnya.
Nokman
Riyanto, S.Pd.Si, M.Pd.
Kepala
SMP N4SA Karangjambu
Posting Komentar untuk "MENCIPTAKAN GENERASI TAHAN HOAX DENGAN 4G"